Cara Memilih Pasangan Hidup yang Tepat Sebelum Menikah
Setiap pasangan yang menikah mengingkan kehidupan yang awet dan bahagia. Namun, banyak yang keliru memilih pasangan hingga akhirnya berujung pada perceraian dan perpisahan. Untuk itu sebelum memutuskan menikah ketahui terlebih dahulu kriteria dalam memilih pasangan yang tepat.
Berikut cara memilih pasangan hidup dan belahan jiwa yang tepat menurut Edy Wiyono atau yang lebih populer dengan nama Ayah Edy dalam bukunya yang berjudul Jangan Salah Pilih Pasangan.
1. Bibit Bobot Bebet
Orang Jawa memiliki Filosofi dalam memilih jodoh yakni berdasarkan bibit bobot bebet. Menurut pakar parenting dan penggagas Gerakan Indonesia Strong From Home, Ayah Edy, konsep tersebut penuh kearifan dan masih bisa diterapkan hingga sekarang.
Bibit merupakan cara seseorang memilih pasangan dengan melihat faktor genetik atau keturunannya, bukan hanya soal pewarisan karakter fisik tetapi juga sifat dasar. Seperti misalnya sifat pendiam, cerewet, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat hasil warisan generasi sebelumnya.
Sementara itu, bobot merupakan kualitas lahir batin seseorang seperti potensi yang dimiliki. Menurut Ayah Edy, cara menilai bobot pasangan adalah dengan memperhatikan ketika ia berbicara, apakah ia memiliki visi, tujuan dan rencana hidup.
Sedangkan Bebet adalah asal usul keluarga. Beberapa orang mengatakan di dalamnya termasuk juga status sosial, martabat dan kekayaan keluarga tersebut. Namun di dalam buku 238 halaman ini, Ayah Edy juga menambahkan yang jauh lebih penting dari itu adalah melihat latar belakang keluarga: Apakah keluarga calonmu termasuk keluarga baik-baik dan bagaimana pula pola pengasuhan yang mereka terapkan pada calonmu?
2. Keseriusan
Bila perilakunya tak menunjukkan keseriusan, berarti dia jelas bukan soulmate. Tak ada gunanya dipertahankan. Ada beberapa hal untuk mengukur keseriusan pasangan diantaranya yaitu tepat janji, berani bertemu orangtua, dan membuat rencana yang jelas.
3. Kecocokan
Kecocokan adalah kunci untuk menjalin hubungan pernikahan yang awet dan bahagia. Sebelum kamu memutuskan cocok atau tidak, coba periksa jauh ke dalam hatimu benarkah kamu merasa cocok dan menerima kebiasaan buruk atau kekurangannya serta jangan berharap dia kelak akan berubah.
“Jangan buru-buru berkata cocok hanya karena wajahnya tampan atau cantik, padahal kamu belum benar-benar mengenalnya. Ingatlah, ketampanan dan kecantikan akan pudar. Yang abadi adalah kecocokan dan kebaikan,” tulis Ayah Edy di dalam bukunya yang dipublikasikan pada Juli 2017.
4. Perhatikan Kode-Kodenya
Menurut pria yang juga praktisi pendidikan anak, untuk mengenali soulmate ada tanda-tanda atau kode yang bisa kamu ‘baca’. Selain tanda-tanda fisik seperti harus putih atau berhidung mancung, kode untuk menemukan belahan jiwamu juga bisa berupa cara bicara, tatapan mata, atau bahkan sikap yang cool maupun humoris dan suka bercanda.
“Istri saya misalkan, dia tertarik pada saya karena menurutnya saya lucu. Jangan abaikan selera pribadi. Coba tanya pada diri sendiri, kriteria apa yang kamu inginkan dari calon suami/istrimu?,” imbuh Ayah Edy.
5. Mendukung Rencana Kehidupanmu
Belahan jiwamu cuma satu dan dia adalah orang yang akan mendukung impianmu. Bila orang yang sedang dekat denganmu saat ini justru menentang life plan atau cita-cita hidup kamu, besar kemungkinan dia bukan belahan jiwamu.
“Dalam memilih soulmate,jangan hanya berpedoman pada cinta. Cinta itu buta. Rasa cinta biasanya akan hadir bila kamu kerap menghabiskan waktu bersama seseorang,” tulis Ayah Edy.
6. Dengarkan Kata Hati Bukan Kata Orang Lain
Ketika kamu bersama soulmatemu, hati akan tenang. Kamu akan merasa cocok dan nyaman dengan dia. Menurut Ayah Edy, jangan pernah memaksakan diri menikah dengan seseorang hanya karena terpaksa atau desakan orangtua dan lingkungan.
“Menikahlah karena kamu dan calonmu merasa cocok dan sepakat untuk berumah tangga. Pernikahan yang diawali oleh keterpaksaan tidak akan langgeng, awet, dan kuat,” tulisnya.